"Selama masa komitmen kepatuhan OPEC + saat ini, pemulihan harga ada pegangan. Harga minyak dapat stabil pada rentang yang lebih tinggi," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar global di AxiCorp.
Berdasarkan rencana OPEC + yang disepakati pada bulan April, potongan pasokan untuk Mei dan Juni capai rekor, yakni 7.700.000 BPD dari Juli sampai Desember. Arab Saudi telah memimpin pembicaraan untuk mendorong dan memperpanjang pengurangan produksi.
Sementara itu penurunan stok minyak mentah terjadi di Cushing, Oklahoma, yang jatuh ke 54.300.000 barel dalam seminggu untuk Mei 29, untuk mendukung kenaikan harga. Namun ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat atas UU keamanan Hong Kong, serta data manufaktur Asia dan Eropa dimana pabrik terung berjuang untuk menekan keuntungan.
Sementara itu, dilansir Reuters pada Minggu (31/5/2020), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan menunda KTT G7 yang semula akan digelar akhir Juni hingga September dan memperluas daftar negara-negara yang akan diundang dalam pertemuan ini, termasuk Australia, Rusia, Korea Selatan dan India.
Trump berbicara kepada wartawan di Air Force One saat kembali ke Washington, bahwa G7 yang mengelompokkan ekonomi paling maju di dunia, adalah "kelompok negara yang sangat ketinggalan zaman. Saya menunda itu karena saya tidak merasa bahwa sebagai G7 itu benar mewakili apa yang terjadi di dunia," pungkas Trump. (*)