The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar seperempat poin persentase pada Rabu dan mengindikasikan pemangkasan lanjutan sebagai respons atas tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja AS.
Biasanya, biaya pinjaman yang lebih rendah akan meningkatkan permintaan minyak dan mendorong harga naik.
Namun, Partner di Again Capital, John Kilduff, mengatakan, dikutip Reuters, pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin persentase berikutnya kemungkinan tidak akan mendorong pasar minyak karena justru akan melemahkan dolar AS sehingga minyak menjadi lebih mahal untuk dibeli.
“The Fed harus lebih agresif daripada sekarang,” kata Kilduff.
Ia menambahkan, “Kita perlu pemangkasan 50 basis poin untuk mendorong permintaan. Tindakan The Fed saat ini belum diterjemahkan menjadi pertumbuhan bagi pasar minyak mentah karena kondisi fundamental yang mendasarinya.”
Sementara, analis Phillip Nova, Priyanka Sachdeva, di sisi permintaan, semua lembaga energi, termasuk Badan Informasi Energi AS, telah menyuarakan kekhawatiran terhadap pelemahan permintaan yang menahan ekspektasi kenaikan harga signifikan dalam waktu dekat.