Namun, kata analis, kenaikan harga masih kecil karena harga tetap berada di bawah tekanan di tengah lemahnya permintaan global.
Analis Mizuho Robert Yawger menjelaskan, “Pelemahan harga baru-baru ini sebenarnya terkait dengan persepsi penurunan permintaan minyak jika terjadi perang dagang antara AS dan China.”
“China, yang selama bertahun-tahun menjadi kekuatan pendorong permintaan global, kini mengalami penurunan pada 2024,” katanya, dikutip Dow Jones Newswires, Rabu (13/11).
Dia menambahkan, prospek peningkatan produksi AS di bawah Trump memperburuk prospek untuk harga minyak. (Aldo Fernando)