Data ekonomi yang lemah dari China juga membebani harga minyak. Indeks manajer pembelian manufaktur (manufacturing purchasing managers’ index/PMI) China turun menjadi 49,2 dari 51,9 pada bulan Maret, tergelincir di bawah angka 50 poin yang memisahkan ekspansi dan kontraksi dalam aktivitas setiap bulan.
Beberapa dukungan datang dari pemotongan produksi sukarela sekitar 1,16 juta barel per hari oleh anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ yang berlaku mulai Mei.
"Kami percaya pasar minyak akan mengalami defisit selama sisa kuartal kedua setelah pemotongan OPEC+,” tutupnya. (RRD)