“Investor fokus pada data inflasi AS untuk menentukan waktu penurunan suku bunga. Pasar juga mencermati pertemuan OPEC dan sekutunya yang akan datang,” kata Satoru Yoshida, analis komoditas di Rakuten Securities.
Yoshida menambahkan, pihaknya memperkirakan harga minyak akan bergerak lebih tinggi dalam beberapa hari mendatang karena antisipasi berlanjutnya penurunan produksi secara sukarela oleh produsen minyak dan meningkatnya prospek pelonggaran kebijakan moneter AS.
Indeks pengeluaran konsumsi pribadi AS yang diperkirakan pada minggu ini akan menjadi sorotan untuk memberikan sinyal lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga. Indeks tersebut, yang akan dirilis pada 31 Mei, dipandang sebagai ukuran inflasi pilihan The Fed.
Data inflasi Jerman pada Rabu dan pembacaan zona euro pada Jumat mendatang juga akan menjadi perhatian investor seiring tanda-tanda penurunan suku bunga di benua Eropa.
Sementara itu, Goldman Sachs menaikkan perkiraan permintaan minyak global untuk tahun 2030 pada Senin dan memperkirakan konsumsi akan mencapai puncaknya pada 2034. Ini karena potensi perlambatan dalam adopsi kendaraan listrik (EV), sehingga membuat kilang minyak tetap beroperasi pada tingkat yang lebih tinggi dari rata-rata hingga akhir dekade ini. (ADF)