Jepang bersiap untuk memperluas pembatasan darurat ke lebih banyak prefektur, sementara China, konsumen minyak terbesar kedua di dunia, memberlakukan pembatasan di beberapa kota dan membatalkan sejumlah penerbangan, mengancam permintaan bahan bakar.
"China sekarang menghadapi krisis Covid-19 yang paling menantang sejak wabah awal berhasil dikendalikan," kata analis FGE.
Di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia, kasus Covid-19 mencapai level tertinggi enam bulan dengan lebih dari 100.000 infeksi dilaporkan pada Rabu, menurut penghitungan Reuters.
Namun, analis UBS memperkirakan harga minyak akan melanjutkan tren kenaikan meski ada kekhawatiran tentang pandemi, memproyeksikan Brent akan diperdagangkan antara USD75 dan USD80 per barel pada semester kedua 2021. (TIA)