Namun, menurut Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn, peningkatan pasokan minyak mentah dari OPEC belum sepenuhnya masuk ke pasar AS, sehingga ada kemungkinan keseimbangan pasokan dan permintaan akan lebih ketat.
“Pesimisme terhadap permintaan tidak saya lihat. Pasokan dari OPEC memang diperkirakan naik, tetapi belum terlihat di AS. Saya kira kondisinya akan tetap ketat,” ujarnya.
Flynn menambahkan, harga minyak sempat naik awal pekan ini akibat serangan Ukraina ke terminal ekspor minyak Rusia, tetapi laporan pembicaraan gencatan senjata antara sekutu Eropa Ukraina menekan harga.
Data persediaan minyak mentah AS untuk pekan yang berakhir 22 Agustus menunjukkan penarikan lebih besar dari perkiraan, menandakan permintaan akhir musim panas masih solid, terutama di sektor industri dan logistik, demikian kata Analis SEB Bank, Ole Hvalbye.
Investor juga menunggu respons India terhadap tekanan AS untuk menghentikan pembelian minyak Rusia, setelah Trump menggandakan tarif impor dari India hingga 50 persen pada Rabu lalu. Sejauh ini, India menolak tekanan AS, dan ekspor minyak Rusia ke India diperkirakan meningkat pada September.