Analis senior di Price Futures Group, Phil Flynn, menilai pergeseran pandangan OPEC menjadi pemicu utama penurunan harga.
“Pasar ingin percaya bahwa kondisinya memang seimbang. Saya pikir pasar kali ini lebih mempercayai OPEC daripada IEA,” imbuh dia.
Sementara itu, Badan Energi Internasional (IEA) dalam laporan World Energy Outlook tahunannya memperkirakan permintaan minyak dan gas masih bisa tumbuh hingga 2050.
Proyeksi ini berbeda dari perkiraan sebelumnya yang memperkirakan permintaan minyak global mencapai puncaknya dalam dekade ini, seiring pergeseran metode perhitungan IEA yang tak lagi berbasis pada target iklim.
Partner di Again Capital, John Kilduff, mengatakan pandangan OPEC itu muncul di tengah kondisi pasar di mana sebagian penjual minyak mentah kesulitan mencari pembeli.