"Selain itu, rencana peningkatan produksi oleh OPEC+ juga menambah tekanan jual," ujarnya, seraya menambahkan, tarif balasan dari negara lain di luar China akan menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.
Yoshida memperkirakan harga WTI bisa jatuh ke USD55 atau bahkan USD50 jika pelemahan di pasar saham terus berlanjut.
Menanggapi kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, China pada Jumat mengumumkan tambahan bea masuk 34 persen atas barang-barang asal Negeri Paman Sam, mengonfirmasi kekhawatiran investor bahwa perang dagang global bisa semakin meluas dan membahayakan perekonomian dunia.
Meski impor minyak, gas, dan produk olahan mendapatkan pengecualian dari tarif baru AS, kebijakan tersebut dapat memicu inflasi, memperlambat pertumbuhan ekonomi, serta memperburuk ketegangan perdagangan, yang pada akhirnya menekan harga minyak.
Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan pada Jumat, tarif baru yang diumumkan Trump lebih besar dari perkiraan dan dampak ekonomi yang ditimbulkan, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih lambat, kemungkinan juga akan lebih besar.