sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Lanjutkan Momentum Rebound di Tengah Badai Francine dan Proyeksi IEA

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
13/09/2024 07:18 WIB
Harga minyak mentah dunia naik dua hari kedua berturut-turut pada Kamis (12/9/2024), didorong oleh penurunan pasokan akibat jalur Badai Francine.
Harga Minyak Lanjutkan Momentum Rebound di Tengah Badai Francine dan Proyeksi IEA. (Foto: Freepik)
Harga Minyak Lanjutkan Momentum Rebound di Tengah Badai Francine dan Proyeksi IEA. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah dunia naik dua hari kedua berturut-turut pada Kamis (12/9/2024), didorong oleh penurunan pasokan akibat jalur Badai Francine yang melintasi Teluk Meksiko.

Di sisi lain, Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan pertumbuhan permintaan terus melemah seiring perlambatan ekonomi China.

Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent menguat tajam 2,14 persen ke USD72,23 per barel, sedangkan minyak WTI meningkat 2,70 persen ke level USD69,25 per barel pada Kamis.

Kedua kontrak acuan minyak tersebut melemah 13 persen dalam sebulan dan minus 4-7 persen sejak awal 2024 (YtD).

Harga minyak sempat jatuh ke level terendah dalam lebih dari 3 tahun awal pekan ini, seiring pasar dibayangi oleh kekhawatiran akan potensi perlambatan ekonomi di China dan Amerika Serikat.

Namun, sekarang lebih dari sepertiga produksi minyak di Teluk Meksiko terhenti karena badai yang mendarat di Louisiana pada Rabu, sehingga fokus kembali beralih pada pasokan yang ketat.

Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan (BSEE), regulator lepas pantai AS, melaporkan pada Kamis, 169 platform produksi tetap dievakuasi, menghentikan produksi 730.472 barel per hari, atau 42 persen dari total produksi di Teluk Meksiko.

"Minyak Brent kembali diperdagangkan di atas USD71 setelah menemukan support di dekat USD69 dalam dua sesi sebelumnya, didorong oleh Badai Francine yang sementara mengganggu wilayah produksi minyak di Teluk Meksiko. Apakah level terendah telah tercapai setelah penurunan tajam awal bulan ini di tengah aksi jual teknikal dan kekhawatiran resesi, masih terlalu dini untuk dipastikan," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Kamis (12/9).

Dalam Laporan Pasar Minyak bulanan, IEA kembali memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan untuk 2024, menurunkan proyeksinya sebanyak 70.000 barel per hari menjadi sekitar 0,9 juta barel per hari dibandingkan permintaan 2023.

Lembaga ini menyebutkan permintaan di China menurun untuk bulan keempat berturut-turut, turun 280.000 barel per hari.

"Permintaan minyak di China kini diperkirakan hanya akan tumbuh 180 ribu barel per hari pada 2024, karena perlambatan ekonomi yang meluas dan percepatan substitusi dari minyak ke bahan bakar alternatif membebani konsumsi," demikian laporan tersebut mencatat.

 "Lonjakan penjualan kendaraan listrik (EV) mengurangi permintaan bahan bakar jalanan, sementara pengembangan jaringan kereta cepat nasional yang luas membatasi pertumbuhan perjalanan udara domestik,” kata IEA.

IEA menjadi lembaga internasional ketiga dan terakhir yang memangkas perkiraan permintaan pekan ini, setelah OPEC dan Administrasi Informasi Energi (EIA) sebelumnya telah menurunkan prospek pertumbuhan permintaan 2024 mereka. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement