Selain itu, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak juga mengatakan pekan lalu bahwa Moskow akan mengungkapkan parameter kesepakatan OPEC+ pada minggu ini.
“Masalah dengan pasokan Rusia adalah bagaimana membuktikan kredibilitas janji Rusia, mengingat sulitnya melacak ekspor minyak Moskow,” imbuh Luckock.
Pada acara yang sama, Russell Hardy, CEO perusahaan trader minyak independen terbesar dunia, Vitol, mengatakan bahwa pasokan minyak yang ketat mungkin akan lebih longgar dalam dua bulan ke depan. Hal ini disebabkan karena kilang-kilang minyak di India, Kuwait, Jizan, Oman dab China akan merencanakan pemeliharaan. (ADF)