“Namun, harga saat ini belum cukup rendah untuk mendorong pengurangan investasi secara signifikan,” imbuh Hodes.
Tarif impor AS terhadap Uni Eropa dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Agustus. Meski begitu, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan pada Minggu bahwa dirinya yakin AS dapat mencapai kesepakatan dagang dengan blok tersebut.
Kilduff dari Again Capital mengatakan bahwa tarif AS berpotensi berdampak negatif terhadap permintaan minyak dan aktivitas ekonomi.
Namun, analis pasar dari IG, Tony Sycamore, menilai, data persediaan minyak yang menunjukkan pasokan ketat bisa menjadi penopang harga. (Aldo Fernando)