sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Melemah, Pasar Nilai Dampak Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia Minim

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
22/07/2025 07:20 WIB
Harga minyak ditutup sedikit melemah pada Senin (21/7/2025) setelah sanksi terbaru Uni Eropa terhadap minyak Rusia diperkirakan hanya berdampak kecil.
Harga Minyak Melemah, Pasar Nilai Dampak Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia Minim. (Foto: Freepik)
Harga Minyak Melemah, Pasar Nilai Dampak Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia Minim. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak ditutup sedikit melemah pada Senin (21/7/2025) setelah sanksi terbaru Uni Eropa terhadap minyak Rusia diperkirakan hanya berdampak kecil terhadap pasokan.

Namun, penurunan harga tertahan karena investor mempertimbangkan kemungkinan turunnya pasokan solar.

Minyak Brent ditutup turun 0,1 persen, menjadi USD69,21 per barel. Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup terkoreksi 0,2 persen, ke level USD67,20 per barel.

Uni Eropa pada Jumat lalu menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia atas perang di Ukraina. Sanksi ini juga menyasar Nayara Energy asal India, eksportir produk minyak hasil olahan dari minyak mentah Rusia.

“Pasar saat ini menilai pasokan minyak tetap akan masuk ke pasar dalam berbagai cara. Belum ada kekhawatiran yang besar,” ujar partner di Again Capital, New York, John Kilduff, dikutip Reuters.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Jumat, Rusia telah mengembangkan semacam kekebalan terhadap sanksi Barat.

Sanksi Uni Eropa tersebut menyusul ancaman Presiden AS Donald Trump pekan lalu yang mengatakan akan menjatuhkan sanksi terhadap pembeli ekspor Rusia jika Moskow tidak menyepakati perdamaian dalam 50 hari.

Analis ING menyebut bahwa bagian dari paket sanksi yang kemungkinan berdampak nyata adalah larangan impor Uni Eropa terhadap produk olahan dari minyak Rusia yang diproses di negara ketiga. Namun, menurut ING, pelaksanaannya bisa sulit diawasi dan ditegakkan.

Di sisi lain, sebagian kerugian harga minyak tertahan pada perdagangan sore hari karena kekhawatiran investor terhadap pasokan solar akibat paket sanksi tersebut.

“Seiring berjalannya hari, selisih harga solar mulai menguat, menandakan pasar tidak bisa mengabaikan kemungkinan terganggunya pasokan diesel akibat sanksi terhadap Rusia. Hal ini memberikan sedikit dukungan hari ini,” ujar analis senior di Price Futures Group, Phil Flynn.

Selisih harga antara solar rendah sulfur dan minyak Brent pada Senin ditutup di USD26,31, naik sekitar 3 persen dan menjadi penutupan tertinggi sejak Februari 2024.

“Kita masih punya ruang manuver untuk pasokan minyak mentah, karena barel bisa dipindahkan ke berbagai tempat. Tapi untuk solar, jauh lebih sulit karena pasokannya ketat,” tambah Flynn.

Sementara itu, Iran—produsen minyak lain yang terkena sanksi—dijadwalkan menggelar pembicaraan nuklir dengan Inggris, Prancis, dan Jerman di Istanbul pada Jumat, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran. Langkah ini menyusul peringatan dari ketiga negara Eropa bahwa kegagalan melanjutkan negosiasi bisa memicu sanksi internasional terhadap Iran.

Di AS, jumlah rig minyak yang beroperasi turun dua menjadi 422 rig minggu lalu—terendah sejak September 2021, menurut data Baker Hughes pada Jumat.

“Pengeboran minyak diperkirakan tetap lesu sepanjang sisa tahun ini,” ujar analis StoneX, Alex Hodes, dalam catatannya pada Senin.

“Namun, harga saat ini belum cukup rendah untuk mendorong pengurangan investasi secara signifikan,” imbuh Hodes.

Tarif impor AS terhadap Uni Eropa dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Agustus. Meski begitu, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan pada Minggu bahwa dirinya yakin AS dapat mencapai kesepakatan dagang dengan blok tersebut.

Kilduff dari Again Capital mengatakan bahwa tarif AS berpotensi berdampak negatif terhadap permintaan minyak dan aktivitas ekonomi.

Namun, analis pasar dari IG, Tony Sycamore, menilai, data persediaan minyak yang menunjukkan pasokan ketat bisa menjadi penopang harga. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement