Pemangkasan suku bunga The Fed yang agresif mendorong prospek konsumsi bahan bakar di AS dan negara-negara besar lainnya, serta memberi ruang bagi PBoC untuk menurunkan biaya pinjaman dan mendukung permintaan di negara pengimpor minyak terbesar dunia.
Dalam survei mingguannya, Badan Informasi Energi AS (EIA) pada hari Rabu melaporkan bahwa persediaan minyak AS turun 1,6 juta barel pekan lalu, lebih dari yang diperkirakan, yang menunjukkan permintaan tetap kuat saat musim peralihan menuju musim gugur dimulai.
Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah juga mendukung kenaikan harga minyak, setelah ledakan alat pemicu dan walkie-talkie jebakan yang digunakan oleh kelompok militan Hezbollah yang didukung Iran, menewaskan dan melukai ribuan orang.
Hezbollah menyalahkan Israel atas serangan tersebut, meskipun Israel tidak mengklaim tanggung jawab, dan serangan balasan antara kedua pihak terus berlanjut di perbatasan Israel-Lebanon.
Sementara itu, pasar juga memperhatikan potensi peningkatan pasokan dari OPEC+. (Aldo Fernando)