Sengketa dagang AS-China juga menimbulkan kekhawatiran perlambatan ekonomi global yang dapat menekan permintaan minyak. Meski demikian, kedua negara belakangan berupaya meredakan ketegangan.
Presiden AS Donald Trump, yang dijadwalkan bertemu Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pekan depan, mengatakan ia berharap dapat mencapai kesepakatan dagang yang adil.
Struktur harga berjangka WTI dan Brent mulai bergeser ke contango, di mana harga untuk pengiriman segera lebih rendah dibanding pengiriman di masa mendatang. Kondisi ini umumnya menandakan pasokan jangka pendek melimpah sementara permintaan melemah.
Para pelaku pasar kini memperdebatkan seberapa dalam pola contango tersebut. Badan Energi Internasional (IEA) pada awal bulan ini memperkirakan surplus pasokan tahun depan dapat membentuk kurva harga berjangka yang lebih curam, disebut super contango. Namun, analis UBS Giovanni Staunovo menilai hal itu belum tampak sejauh ini.
“Meski kekhawatiran terhadap pasokan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, kami menilai pasar minyak memang kelebihan pasokan, tetapi belum sampai pada tahap kelebihan besar,” kata Staunovo.