Menurut The Guardian, tidak ada korban yang dilaporkan di Israel akibat serangan tersebut, dan sebagian besar rudal berhasil dihancurkan oleh pertahanan udara.
Namun, Israel dan Amerika Serikat mengancam akan membalas serangan tersebut, yang bisa mengancam infrastruktur minyak Iran dan ekspor minyak sebesar 1,7 juta barel per hari.
"Meski berbagai lonjakan harga geopolitik tahun ini mereda dengan cepat, eskalasi baru-baru ini menimbulkan ancaman terhadap pasokan, terutama karena adanya risiko serangan balasan Israel terhadap infrastruktur nuklir dan energi Iran," kata Saxo Bank.
Ketegangan yang meningkat ini menambah dukungan bagi pasar yang sedang tertekan oleh lemahnya permintaan dari China hingga perkiraan kembalinya pasokan Libya sekitar setengah juta barel per hari.
Kenaikan tak terduga pada persediaan minyak AS pekan lalu menahan kenaikan harga. Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa stok minyak AS naik sebesar 3,9 juta barel pekan lalu, sementara konsensus analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan stok akan turun sebesar 1,3 juta barel.