“Kita melihat adanya kejutan pasokan akibat berkurangnya minyak Venezuela di pasar global. Ini menjadi faktor positif bagi harga,” kata Wakil Presiden Senior di BOK Financial, Dennis Kissler.
Ia menambahkan, investor juga memantau potensi pembatasan lebih ketat terhadap Iran.
Pekan lalu, AS memberlakukan sanksi baru yang menargetkan ekspor minyak Iran, termasuk sanksi pertama terhadap kilang "teapot refinery" di China yang mengolah minyak mentah Iran, menurut Kementerian Luar Negeri AS.
“Pasar minyak masih bergerak dalam rentang terbatas karena pelaku pasar mempertimbangkan tarif baru AS, risiko perlambatan ekonomi, serta kenaikan pasokan OPEC+ mulai bulan depan, sementara sanksi AS berpotensi mengurangi pasokan dari Iran,” demikian kata Saxo Bank, mengutip laporan MT Newswires.
Baik Brent maupun WTI ditutup menguat pada Jumat lalu, mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut. Sementara itu, Wall Street melonjak pada Senin setelah pemerintahan Trump menunjukkan pendekatan yang lebih terukur terhadap tarif bagi mitra dagang.