Harga minyak pada hari sebelumnya juga tidak berubah banyak karena meredanya kekhawatiran pasokan minyak terkait dengan konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
Prospek gencatan senjata antara Israel dan Palestina memudar selama bulan suci Ramadan. Meski begitu, konflik Israel-Hamas tidak menyebabkan gangguan pasokan yang signifikan.
Tak hanya itu, meskipun ada pemotongan produksi sukarela dari beberapa produsen utama aliansi OPEC+, produksi minyak OPEC meningkat pada bulan Februari sebesar lebih dari 200.000 barel per hari (bpd) dibandingkan bulan Januari. Kenaikan didorong oleh produksi yang lebih tinggi di Libya, yang dikecualikan dari pengurangan pasokan OPEC+.
Produksi minyak mentah dari seluruh anggota OPEC melonjak 203.000 barel per hari dari bulan Januari menjadi 26,57 juta barel per hari pada bulan Februari, berdasarkan laporan OPEC’s Monthly Oil Market Report (MOMR) pada Selasa (12/3).
Peningkatan produksi terbesar datang dari Libya, yang tidak termasuk dalam pemotongan produksi OPEC+ karena situasi keamanannya yang tidak stabil, serta dari Nigeria, yang kinerjanya lebih buruk dibandingkan produksi dalam beberapa tahun terakhir, karena kurangnya investasi dan seringnya sabotase dan pencurian pada jaringan pipa darat oleh milisi lokal. (ADF)