sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Sawit (CPO) Naik Dua Pekan Beruntun

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
11/10/2025 12:15 WIB
Harga minyak sawit mentah (CPO) mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut hingga Jumat (10/10/2025).
Harga Minyak Sawit (CPO) Naik Dua Pekan Beruntun. (Foto: Freepik)
Harga Minyak Sawit (CPO) Naik Dua Pekan Beruntun. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut hingga Jumat (10/10/2025). Kenaikan stok yang lebih tinggi dari perkiraan menekan harga, namun rencana biodiesel Indonesia memberi dukungan.

Kontrak acuan minyak sawit untuk pengiriman Desember di Bursa Derivatif Malaysia turun 1,04 persen menjadi MYR4.546 per ton pada penutupan. Secara mingguan, harga CPO meningkat 2,34 persen.

Menurut trader dari Iceberg X Sdn Bhd yang berbasis di Kuala Lumpur, David Ng, laporan Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) bersifat negatif karena stok lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

Mengutip Reuters, stok minyak sawit Malaysia naik tak terduga untuk bulan ketujuh berturut-turut pada September dan mencapai level tertinggi dalam hampir dua tahun.

Kenaikan ini dipicu oleh impor yang lebih tinggi di tengah lemahnya permintaan domestik, meski produksi sedikit menurun, menurut data otoritas industri.

Meski demikian, demikian kata David, rencana Indonesia untuk menerapkan program biodiesel B50 turut menopang harga.

Pada Kamis, Indonesia mengumumkan akan melaksanakan program biodiesel B50 pada paruh kedua 2026. Rencana ini dapat menghilangkan kebutuhan negara tersebut untuk mengimpor solar pada tahun depan.

Indonesia menyatakan membutuhkan tambahan 5,3 juta ton minyak sawit mentah untuk menjalankan program biodiesel B50 wajib pada 2026.

Stok akhir September naik 7,2 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi 2,36 juta ton metrik—level tertinggi dalam hampir dua tahun. Sementara itu, ekspor meningkat 7,69 persen menjadi 1,43 juta ton.

Di India, negara konsumen terbesar di dunia, permintaan pada Oktober diperkirakan turun di bawah 600.000 ton seiring puncak musim belanja festival, setelah anjlok hampir 16 persen pada September.

Penurunan lanjutan harga minyak mentah dan penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang sudah berlangsung sembilan hari juga membebani sentimen pasar.

Sementara itu, produksi turun 0,73 persen pada September menjadi 1,84 juta ton, penurunan pertama dalam tiga bulan terakhir, menurut data industri. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement