Di sisi lain, harga minyak mentah Saudi yang lebih tinggi dan melemahnya margin penyulingan membuat permintaan dari China juga ikut melemah.
Melansir Reuters, China akan membeli total 45 juta barel minyak mentah Saudi. Volume tersebut diperkirakan akan turun sebesar 5,8 juta barel per Juni, dengan pasokan yang lebih rendah sebagian besar berasal dari jenis minyak mentah Arab Medium dan Arab Heavy.
Kerajaan juga membatasi pasokan minyak mentah dalam jumlah besar untuk mempersiapkan volume tambahan minyak mentah untuk kebutuhan listrik di Arab Saudi pada bulan-bulan musim panas.
Awal pekan lalu, Saudi Aramco menaikkan harga jual resmi (OSP) semua grade minyak yang diekspor ke Asia. Jenis grade minyak unggulan, Arab Light, untuk pengiriman Juni ditetapkan menjadi USD0,90 per barel lebih mahal.
Langkah ini sudah diperkirakan secara luas oleh pasar dan penyulingan di Asia, yang memperkirakan bahwa Aramco, eksportir minyak mentah terbesar dunia, akan menaikkan harga Arab Light untuk Asia pada Juni sebesar USD0,70-USD0,90.