"OPEC+ gagal mencapai kuota produksi mereka dan jika ketegangan geopolitik terus memanas, minyak mentah Brent mungkin akan tembus USD100 per barel," kata analis OANDA Edward Moya dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Rabu (19/1/2022).
Analis komoditas Commonwealth Bank Vivek Dhar mengatakan pembukaan penerbangan internasional di banyak negara akan membuat konsumsi bahan bakar pesawat meningkat.
"Keterbatasan pasokan OPEC+ dan peningkatan permintaan minyak global kemungkinan akan membuat harga minyak bergerak naik dalam beberapa bulan mendatang," tukas Dhar. (RAMA)