“Ini mencerminkan keraguan investor bahwa Presiden Trump benar-benar akan menepati ancamannya, serta keyakinan bahwa sanksi baru Uni Eropa tidak akan lebih efektif dari upaya sebelumnya,” tutur Capital Economics.
Uni Eropa juga akan menghentikan seluruh impor produk minyak yang berasal dari minyak mentah Rusia. Namun, larangan ini tidak berlaku untuk produk dari Norwegia, Inggris, AS, Kanada, dan Swiss, menurut para diplomat Uni Eropa.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, juga menyatakan lewat platform X bahwa blok tersebut telah memasukkan kilang minyak terbesar milik Rosneft di India ke dalam daftar sanksi.
India merupakan importir terbesar minyak Rusia, sementara Turki berada di posisi ketiga, menurut data Kpler.
“Hal ini menunjukkan bahwa pasar khawatir akan berkurangnya pasokan diesel ke Eropa, mengingat India sebelumnya menjadi salah satu pemasok,” ujar Wakil Presiden Pasar Minyak di Rystad Energy, Janiv Shah.