Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan serangan tersebut menewaskan 172 orang dan melukai 727 lainnya, menurut laporan The Washington Post.
Serangan ini terjadi setelah Hezbollah menyerang wilayah utara Israel pada akhir pekan, yang dilakukan setelah ledakan pager dan walkie-talkie jebakan di Lebanon pekan lalu yang menyebabkan korban tewas dan luka-luka pada anggotanya dan pihak lainnya.
"Pemimpin Hezbollah menyatakan bahwa 'semua batasan' telah dilanggar dan setelah serangan terhadap Hezbollah dan Lebanon, sepertinya keterlibatan langsung Iran dalam konflik ini hanya masalah waktu, bukan kemungkinan,” kata PVM Oil Associates, dikutip MT Newswires, Senin (23/9).
Harapannya, ujar PVM Oil Associates, skenario ini tidak terjadi. Tetapi, jika iya, harga minyak diperkirakan melonjak.
“Sementara itu, situasi di sekitar Israel, Gaza, dan Palestina tetap menjadi sumber volatilitas yang signifikan,” katanya.