Flynn menambahkan, laporan ketenagakerjaan yang buruk ini akan menambah tekanan bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga. “Data ini sinyal negatif untuk pasar,” ujar Partner di Again Capital, John Kilduff.
Menurut sumber OPEC+, kelompok produsen minyak itu kemungkinan menaikkan produksi lagi pada Minggu, tetapi tambahan mulai Oktober diperkirakan lebih kecil dibanding bulan-bulan sebelumnya karena permintaan global melambat seiring berakhirnya musim mengemudi.
Sejak April, OPEC+ telah mengakhiri strategi pemangkasan produksi dan menaikkan kuota sekitar 2,5 juta barel per hari atau setara 2,4 persen dari permintaan dunia. Langkah itu dilakukan untuk memperbesar pangsa pasar serta menghadapi tekanan dari Presiden AS Donald Trump agar harga minyak lebih rendah.
Namun, kenaikan produksi tersebut belum banyak menekan harga minyak yang bertahan di kisaran USD66 per barel, terbantu sanksi Barat terhadap Rusia dan Iran. Kondisi ini justru mendorong produsen lain seperti AS meningkatkan produksinya.
Jika ada tambahan produksi lagi, OPEC+—yang menyumbang sekitar separuh pasokan minyak dunia—akan mulai menghapus lapisan kedua dari pemangkasan sebesar 1,65 juta barel per hari, lebih dari setahun lebih cepat dari jadwal.