Di sisi lain, Organisasi Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) pada hari Senin (13/12/2021) menaikkan perkiraan permintaan minyak dunia untuk kuartal pertama tahun 2022.
"IEA melihat ada koreksi lanjutan dari harga minyak di pasar. Hal itu sangat kontras dengan pandangan OPEC yang lebih positif ketika merilis prospek bulanannya awal pekan ini. Kesenjangan dua entitas tersebut bakal terus membentuk volatilitas yang cukup tinggi dalam jangka pendek ke depan," kata Analis komoditas ANZ dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Rabu (15/12/2021).
Selain itu, satu hal yang cukup membebani pasar komoditas tersebut adalah kenaikan dolar AS, yang membuat komoditas yang dihargai dalam bentuk greenback menjadi lebih mahal untuk negara-negara lain.
Pasar juga sedang menunggu hasil pertemuan kebijakan utama Federal Reserve AS pada hari Rabu ini (15/12) ihwal kelanjutan kabar kenaikan suku bunga. (TIA)