Sepanjang tahun ini, perak telah melonjak 132 persen, jauh melampaui kenaikan emas yang sebesar 65 persen. Reli tersebut didorong kuatnya permintaan investasi serta kendala pasokan.
“Arus dana ETF perak terus mendominasi tema ini, ditambah spekulasi dari investor ritel,” ujar Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible.
Data makroekonomi turut memperkuat optimisme pemangkasan suku bunga. Indeks harga konsumen AS naik 2,7 persen secara tahunan pada November, lebih rendah dari perkiraan ekonom sebesar 3,1 persen.
Terpisah, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan tingkat pengangguran naik menjadi 4,6 persen pada November, tertinggi sejak September 2021.
“Kita melihat inflasi yang lebih rendah dan laporan pasar tenaga kerja yang melemah. Ini menegaskan bahwa The Fed seharusnya tetap berada di jalur pelonggaran, itulah salah satu pendorong utama. Faktor kedua adalah tingginya ketidakpastian terkait arah kebijakan bank sentral,” imbuh Streible.