Sementara itu, ekonom di Moody's Analytics, Harry Murphy Cruise, mengatakan dukungan yang baru-baru ini diberikan merupakan sebuah langkah ke arah yang benar. Namun, masih kecil jika dibandingkan dengan besarnya permasalahan yang ada.
“Tentakel sektor real estat sangat besar. Ketika sektor ini terpuruk, maka dampaknya akan dirasakan secara luas dalam perekonomian," kata Murphy Cruise.
Data resmi juga menunjukkan ekonomi China tumbuh 4,7 persen pada April-Juni, paling lambat sejak kuartal I-2023 dan meleset dari perkiraan analis sebesar 5,1 persen dalam jajak pendapat Reuters.
Investasi properti turun 10,1% pada paruh pertama tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, dan penjualan rumah berdasarkan luas lantai turun 19,0%, dibandingkan dengan penurunan 20,3% dalam lima bulan pertama tahun ini, menurut angka terpisah dari NBS.
Pasar akan mencermati arahan dari pertemuan kepemimpinan Partai Komunis yang dimulai pada hari ini di mana isu-isu ekonomi utama akan dibahas. Para penasihat kebijakan percaya bahwa China dapat mengungkap perubahan pajak dan fiskal yang akan menyalurkan lebih banyak pendapatan pajak ke pemerintah daerah yang terlilit utang untuk membantu mengurangi tekanan pada keuangan mereka.
“Sisa tahun 2024 akan ditentukan oleh keberhasilan para pejabat dalam menahan penurunan pasar properti dan mendorong belanja domestik. Keduanya memerlukan intervensi yang signifikan,” kata Murphy Cruise dari Moody's Analytics.
(FRI)