Bahkan, BIMA mengalami ekuitas negatif secara beruntun dalam periode 2005 sampai akhir 2018.
Perusahaan ini sempat mencatatkan ekuitas positif pada 31 Desember 2019, 31 Desember 2020, dan 31 Desember 2021.
Dari laporan laba rugi teranyar, BIMA mencatatkan pendapatan bersih Rp34,42 miliar pada semester I 2022, naik 100,55% secara tahunan (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Hanya saja, lantaran beban pokok dan beban operasional yang membengkak, perusahaan kembali membukukan rugi bersih Rp9,88 miliar dalam 6 bulan pertama 2022. Pada semester I 2021, rugi bersih perusahaan sebesar Rp19,43 miliar.
Sementara, per 30 Juni 2022, total aset perusahaan Rp243,83 miliar, didominasi liabilitas atau kewajiban yang mencapai Rp244,68 miliar. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.