"Berusahalah untuk tetap tenang dan jangan panik. Kepanikan bisa memicu pengambilan keputusan yang tergesa-gesa, seperti menjual sekaligus semua saham yang merosot tersebut. Keputusan yang didasarkan pada emosi panik seringkali berbuah kerugian besar," kata Pintor, Jumat (24/3/2023).
Ketika seorang investor sedang mengalami situasi tersebut, investor dapat mencari alternatif lain dalam memitigasi kerugian lebih besar ke depan. Investor dapat melakukan evaluasi terkait kondisi keuangan saham perusahaan yang dimiliki.
"Jika berdasarkan analisis yang dilakukan kondisi keuangan perusahaan masih cenderung optimis, investor dapat mempertimbangkan untuk mempertahankan saham emiten tersebut," tambahnya.
Kedua, investor bisa memutuskan untuk mengoleksi saham-saham yang sudah tergolong murah atau ketika harga saham tersebut sedang mengalami penurunan. Metode investasi ini bisa diaplikasikan diikuti dengan pertimbangan kinerja keuangan dan prospek bisnis perusahaan di masa depan.
"Dengan demikian, hal ini juga berpotensi membawa harga saham yang sebelumnya turun kembali naik jika situasi pasar global dan domestik ikut membaik," terang Pintor.
Di sisi lain, ada banyak faktor yang dapat memengaruhi harga saham. Saham suatu perusahaan bisa saja turun harganya karena kondisi ekonomi sedang tidak bagus, padahal secara keseluruhan kondisi perusahaannya masih sangat bagus.