Pintor menyebut, ada beberapa hal yang menyebabkan harga saham mengalami penurunan.
Pertama, harga saham turun akibat kondisi perekonomian. Kondisi ekonomi bisa dibilang sebagai salah satu faktor yang berdampak pada naik turunnya harga saham. Saat ekonomi sedang mengalami resesi global, biasanya nilai saham akan mengalami penurunan.
"Hal ini karena dampak dari resesi global dinilai berpotensi memberikan pengaruh negatif bagi pasar modal suatu negara," ujarnya.
Kedua, kondisi politik. Tak hanya kondisi ekonomi saja, namun kondisi atau iklim politik global pun juga memiliki andil pada naik dan turunnya harga saham dunia.
Misalnya saja, saat aksi terorisme sedang berlangsung di suatu negara di dunia, apalagi jika negara tersebut terbilang berpengaruh di dunia, maka kemungkinan akan terjadi penurunan aktivitas ekonomi, begitu juga dengan harga saham.
Ketiga, kinerja sektoral atau industri. Kinerja sektor industri juga turut menjadi faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya harga saham. Saat sektor industri tertentu menunjukkan kinerja yang terbilang lesu, maka kondisi itu bisa berdampak pada menurunnya harga saham di sektor industri tersebut.
Saat Pandemi Covid-19 terjadi, banyak sektor industri yang terkena dampak dan berakhir dengan turunnya harga saham pada periode tersebut.
"Namun, harga saham yang naik dan turun merupakan suatu pengalaman yang biasa bagi investor yang sudah lama berkecimpung di pasar modal," tandasnya.
(FAY)