"Perseroan berencana untuk melakukan asset recycling pada semester II-2024," kata dia, Jakarta, Selasa (9/7).
Dia mengakui, langkah ini diambil sebagai bagian dari penerapan atas salah satu dari 8 stream penyehatan keuangan sebagai strategi perseroan untuk meningkatkan likuiditas dan memperkuat posisi kas keuangan perseroan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang.
Perihal kinerja, perseroan mengantongi kontrak baru sebesar Rp8,86 triliun hingga Mei 2024. Kontribusi terbesar pada kontrak baru berasal dari segmen industri, disusul oleh segmen infrastruktur dan gedung, dilanjutkan oleh segmen properti, dan EPCC.
Dari sisi kepemilikan, sebagian besar proyek yang diraih oleh WIKA berasal dari Pemerintah dan BUMN, dengan skema pembayaran monthly progress.