Impor tembaga olahan China juga naik 20 persen sepanjang 2024.
Dengan kondisi pasar saat ini, lembaga keuangan Citi memperkirakan harga tembaga akan meroket hingga USD12.000 per ton dalam tiga bulan ke depan.
Harga timah berjangka melemah 0,3 persen di level USD31.836 per ton pada periode yang sama.
Namun demikian, harga timah sempat menguat di atas USD32.000 per ton untuk pertama kalinya sejak Juni 2022, mengikuti lonjakan logam dasar lainnya di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai rendahnya pasokan.
Harga nikel dunia juga turun 0,32 persen di level USD18.945 per ton pada perdagangan yang sama.
Nikel berjangka anjlok di bawah USD19.000, menjauh dari nilai tertinggi dalam 7 bulan pada yang diraih pada 22 April dan mencerminkan pelemahan logam non-ferrous lainnya, karena meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah mengurangi daya tariknya sebagai lindung nilai inflasi.