Belanja konsumen dan investasi tetap non-perumahan juga tumbuh lebih lambat. Pada saat yang sama, investasi inventaris swasta turun dan defisit perdagangan yang lebih besar mengurangi pertumbuhan sejak 2022.
Meskipun pertumbuhan PDB AS di Triwulan ke-1 jauh di bawah perkiraan, inflasi konsumen meningkat menjadi 3,4 persen dari 1,8 persen di Triwulan-II 2024.
Kondisi ekonomi AS makin tak pasti dengan klaim pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan. Ini bisa memperkuat alasan bagi The Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan kebijakan suku bunga restriktifnya lebih lama.
Sementara untuk timah, Indonesia selaku ksportir terbesar dunia, Indonesia, memicu gelombang ketatnya pasokan di pasar ekspor timah. Kondisi ini diperparah oleh kekhawatiran akan gangguan perizinan di masa depan pada sisa tahun ini.
Hal ini memperburuk kemunduran produksi sebelumnya, yang utamanya disebabkan oleh gangguan pertambangan di Negara Bagian Wa, Myanmar di tengah perang yang terjadi di negara tersebut.