IDXChannel - Harga tembaga menguat pada awal perdagangan Asia, Selasa (22/4/2025) didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).
Melemahnya mata uang AS umumnya meningkatkan permintaan terhadap komoditas yang diperdagangkan dalam dolar, seperti logam industri, karena menjadi lebih murah bagi pembeli internasional.
Kontrak tembaga tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik nyaris 1 persen, tepatnya 0,95 persen menjadi USD9.276 per ton.
Dolar AS tertekan pada Senin dan Selasa seiring merosotnya kepercayaan investor terhadap perekonomian AS, menyusul rencana Presiden Donald Trump yang ingin mengguncang struktur Federal Reserve (The Fed), sehingga menimbulkan keraguan atas independensi bank sentral tersebut.
Secara terpisah, China pada Senin memperingatkan negara-negara lain agar tidak membuat kesepakatan ekonomi yang lebih luas dengan AS jika itu merugikan kepentingan Beijing. Retorika ini memperkeruh perang dagang yang kian memanas antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.