Perpaduan antara fundamental permintaan-penawaran yang kuat dan perdagangan spekulatif yang sangat besar mendorong kenaikan yang luar biasa pada tembaga selama beberapa sesi terakhir.
Permintaan tembaga juga akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang di tengah dorongan global yang lebih besar terhadap energi hijau dan elektrifikasi. Ini terjadi di tengah tambang tembaga yang tidak akan mampu memenuhi peningkatan permintaan ini.
Pasokan tambang baru yang rendah, karena tingginya biaya untuk berkomitmen pada proyek-proyek baru mendorong para penambang raksasa melakukan aktivitas M&A dibandingkan proyek-proyek baru. Langkah ini ditandai dengan upaya kedua perusahaan raksasa tambang berbasis Australia, BHP untuk membeli Anglo American.
Analis Morgan Stanley memperkirakan kenaikan harga tembaga sebesar USD13.125 per ton untuk tembaga LME.
Morgan Stanley mengatakan pasar fisik tembaga kemungkinan lebih ketat dari perkiraan awal, terutama di tengah rendahnya persediaan AS dan lemahnya pengiriman China.