Analis Citi menyebutkan, kemungkinan kenaikan tarif di bawah Presiden terpilih Trump dan detail stimulus China yang lebih rendah dari ekspektasi telah membebani proyeksi pemulihan manufaktur global hingga 2025.
"Posisi tembaga dari para trader saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan sentimen manufaktur yang mendasarinya," kata analis Citi dalam catatan tersebut.
"Hal ini sulit untuk dibenarkan dan rentan terhadap aksi pelepasan posisi [unwinding] lebih lanjut menjelang akhir tahun, mengingat ketidakpastian yang semakin tinggi," ujar analis Citi. (Aldo Fernando)