Pada segmen hilir, operasi RKEF mencatat jumlah penjualan FeNi sebesar 84.817 ton kandungan nikel yang ditopang oleh penambahan empat line RKEF yang mulai beroperasi sejak awal tahun. Kemudian, operasi HPAL juga mencatat penjualan MHP dan NiSO4 sebesar 65.310 ton.
Sebagai perusahaan nikel yang terintegrasi, lanjut Lukito, NCKL terus mengedepankan efisiensi operasional untuk memperkuat fundamental bisnis dan menjaga kinerja finansial yang berkelanjutan. Struktur usaha yang terintegrasi memungkinkan kami mengendalikan biaya secara lebih efektif, meningkatkan produktivitas, serta mengoptimalkan rantai pasok.
“Dengan pendekatan ini, kami tidak hanya menciptakan nilai tambah dari sisi operasional, tetapi juga memastikan ketahanan dan daya saing perusahaan di tengah dinamika pasar global,” kata Lukito.
(Dhera Arizona)