Pada sesi awal, Perseroan menjelaskan kinerja Perseroan selama enam bulan terakhir. Perseroan sendiri berhasil mencetak pertumbuhan dari sisi kinerja operasional yang signifikan. Perseroan berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp22,7 miliar pada semester I-2024.
"Kami telah berhasil mencetak peningkatan pendapatan sebesar 37 persen dalam enam bulan terakhir 2024 jika dibandingkan dengan tujuh bulan berjalan pada 2023," ujar Richie.
Pada kesempatan yang sama, Perseroan juga menyajikan rencana strategis untuk masa depan. Ini dimulai dengan penjelasan terkait industri infraststruktur di Indonesia yang mengalami peningkatan dalam beberapa waktu belakang.
Selain itu, Perseroan juga menyajikan rencana strategis Perseroan dalam kedepannya. Perseroan berencana untuk terus meningkatkan menjalin kemitraan dengan beberapa institusi pemerintahan dan swasta. Hal ini dianggap sebagai peluang berharga bagi Perseroan.
Selain kemajuan operasionalnya, Perseroan juga menyajikan beberapa proyek potensial yang dapat didapatkan oleh Perseroan dalam jangka waktu dekat dan menengah.
"Salah satu proyek potensial yang akan kita kerjakan dalam akhir tahun ini adalah dari PT Rukun Raharja Tbk, dimana proyek ini dapat berdampak signifikan dalam peningkatan pendapatan Perseroan pada tahun ini," ujar Richie.
Richie juga menyampaikan bahwa fluktuasi signifikan harga saham yang menyebabkan suspense saham Perseroan pada hari Rabu, tanggal 28 Agustus 2024, yang merupakan murni pergerakan dinamika pasar.