Pada penutupan perdagangan Selasa kemarin (18/3/2025), saham DCII kehilangan lebih dari setengah keuntungan sejak reli dimulai pada pertengahan Februari 2025.
DCII ditutup dengan nilai pasar mendekati USD17 miliar pada Selasa lalu. Sementara pendapatan dan laba perseroan 2024 masing-masing USD112 juta dan USD49 juta.
Perusahaan tersebut diperdagangkan pada 416 kali laba, yang tertinggi dibandingkan dengan kelompok perusahaan sejenis, seperti yang dikulik Bloomberg.
Sebagian penyebabnya adalah banyak perusahaan yang sahamnya jarang ditransaksikan. Marina Budiman, Toto Sugiri, dan Hanafia, serta pemegang saham keempat terbesar yakni Anthoni Salim memiliki 78 persen saham DCII.
Dari 2,4 miliar saham yang beredar, 80.400 saham berpindah tangan pada tengah hari Rabu di Jakarta dibandingkan dengan jutaan saham di perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan ukuran yang sama.