Sayangnya, DCII tidak memberikan komentarnya terkait hal ini, demikian dikutip dari Bloomberg, Rabu (19/3/2025).
"Perubahan harga DCI sebagian besar merupakan fungsi dari pergerakan saham bebas yang ketat," kata Mohit Mirpuri, seorang manajer dana di SGMC Capital Pte di Singapura.
"Selisih harga bid-offer sempit, jadi posisi substansial apapun dapat menggerakkan saham secara signifikan," ujarnya.
DCII merupakan saham berkinerja terburuk karena IHSG turun signfikan pada Selasa dan memicu suspensi selama 30 menit.
Para investor mengaitkan penurunan IHSG karena sejumlah faktor, termasuk kekhawatiran atas langkah-langkah populis Presiden Prabowo Subianto, likuidasi paksa, dan ketidakpastian atas kepemimpinan Kementerian Keuangan.
"Aksi jual ini merupakan hal yang tiba-tiba. Kejadian ini telah mengejutkan pasar," kata Nirgunan Tiruchelvam, analis di Aletheia Capital di Singapura.
(Fiki Ariyanti)