IDXChannel - Jaringan ritel PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menerapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi perubahan perilaku konsumen pasca-pandemi. Kebijakan pelonggaran pembatasan membuat konsumen kembali ke toko-toko offline milik perseroan.
Direktur HERO, Hendy mengatakan perusahaan telah memasok lebih dari 2.000 barang baru untuk menjaga ketersediaan produk di gerai perseroan.
"Kami melihat ada perubahan signifikan dari pelanggan. Ini mendorong juga barang-barang yang ditawarkan di toko milik Hero," kata Hendy dalam paparan publik secara virtual, Senin (5/12/2022).
Selain menambah persediaan, pengelola Guardian dan IKEA ini juga telah memperbarui pelayanan toko setelah lebih dari dua tahun tertekan kebijakan pandemi.
Sejalan dengan itu, Hendy memastikan perseroan akan tetap memacu penjualan bisnis di tingkat online melalui aplikasi maupun bermitra dengan sejumlah e-commerce. Ke depan, strategi omni-channel menjadi fokus utama perseroan untuk memacu omset.
"Perubahan perilaku pelanggan mendorong kami untuk terus berinovasi dan menambah akses ke online marketplace," tambahnya.
Seperti diketahui, sepanjang sembilan bulan pertama 2022, HERO membukukan rugi bersih senilai Rp85,41 miliar. Angka ini menyusut cukup tajam dibandingkan rugi periode sama tahun 2021 di level Rp747,43 miliar.
Ini terjadi berkat kenaikan pendapatan bersih HERO hingga kuartal III/2022 yang mencapai Rp3,23 triliun, dari sebelumnya Rp2,47 triliun.
(NDA)