IDXChannel - Pandemi Covid-19 telah melanda Indonesia hampir 1,5 tahun, dan menyisakan berbagai dampak sistemik terhadap sektor ekonomi dan sendi-sendi bermasyarakat lainnya. Pembatasan mobilitas masyarakat yang menjadi alat kontrol pengendalian penyebaran virus, berimbas langsung pada penurunan aktivitas ekonomi yang sangat menekan dunia bisnis.
Beberapa dampak nyata yang dirasakan langsung oleh pelaku ekonomi di antaranya adalah penurunan demand, terganggunya rantai pasok, terganggunya proses produksi, kesulitan keuangan, dan pengurangan tenaga kerja. Walaupun terdapat sedikit perbaikan pada indikator ekonomi kuartal ke II-2021, namun bayang-bayang gelombang kedua pandemi masih menjadi tantangan saat ini.
Untuk menghadapi dinamika lingkungan yang demikian menekan, perusahaan melakukan berbagai cara dalam menjalankan bisnisnya. Mulai dari melakukan efisiensi operasi, restrukturisasi organisasi, penyesuaian produk dan layanan, hingga ke redesain model bisnis. Inti dari seluruh tindakan respons tersebut adalah beradaptasi, menyesuaikan diri dengan kondisi aktual sehingga tantangan dapat dirubah menjadi peluang.
Kemampuan berinovasi saat ini menjadi jauh lebih dibutuhkan daripada kondisi sebelumnya. Perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan hal baru di semua lini agar tetap relevan dan mampu bertahan mengarungi krisis.
Menemukan inovasi di tengah krisis bukanlah hal yang mudah. Selain disebabkan oleh kapabilitas inovasi sebelumnya yang tidak terasah, di masa sulit ini juga banyak perusahaan yang tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk membiayai inovasi. Namun di dalam berbagai kesulitan tersebut, muncul perusahaan-perusahaan unggul yang menunjukkan bahwa inovasi dapat dilakukan dan menjadi pendorong bagi usaha pemulihan ekonomi.