Di sisi lain, saham perbankan utama yang biasanya menjadi motor penggerak IHSG mencatat rebound tipis. BBNI naik 0,25 persen, BBRI menguat 0,27 persen, BBCA bertambah 1,29 persen, dan BMRI naik 1,71 persen.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan soal faktor yang perlu diperhatikan investor dalam waktu dekat. "Jumat dan pekan depan akan menjadi hari ex-date [dividen] dari perbankan BBRI dan BMRI, maka akan ada potensi penurunan di market,” katanya saat dihubungi IDXChannel.com, Rabu (9/4/2025).
Ia juga menyoroti pergerakan indeks, dengan mengatakan, "Support IHSG saat ini di 5.760, sementara resistance dibentuk di 6.417."
Sebelumnya, pada Selasa (8/4/2025), Michael menilai, risiko terbesar saat ini justru datang dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berada di level tertinggi. "Jika kita tidak mampu menjaga level rupiah, maka akan ada capital outflow kembali," katanya.
Meski demikian, ia melihat peluang tetap ada di tengah tekanan pasar. "Setiap krisis akan selalu ada peluang. Dalam 10 tahun ke belakang, perbankan kita tidak pernah memberikan dividen double digit. Kenapa? Karena penurunan bursa saham kali ini tidak sebanding dengan penurunan kinerja perbankan," tuturnya. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.