IHSG mampu menutup pekan dengan penguatan meskipun mayoritas indeks saham di Asia tertekan. Indeks sektor energy (+1.55%) dan Industri (+1.00%) memimpin penguatan secara sektoral. Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp72,02 miliar dengan saham BBRI, INCO dan ASII yang menjadi top net buy value investor asing.
Leader:
ARTO, TLKM, BBRI, ASII, SMGR
Laggard:
EMTK, SMMA, TPIA, FREN, ICBP
Sementara itu, Bursa Asia berpotensi memulai pekan dengan cukup berat di tengah kekhawatiran tentang percepatan inflasi dan Minyak akan menjadi fokus setelah OPEC dan sekutunya mencapai kesepakatan untuk meningkatkan pasokan global. Futures turun di Jepang, Australia dan Hong Kong. Indeks S&P 500 turun untuk minggu pertama dalam empat minggu.
Komoditas energy hingga logam mayoritas naik dimana Harga Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,2% menjadi $71,81 per barel, Batubara Newcasle naik 2.42% menjadi 127.20 per mton, Timah naik 1.68% dan Nikel naik 1.87%.
Secara sentimen IHSG berpotensi menguat terbatas terbebani bursa saham regional dan kepercayaan investor terhadap iklim investasi emergin market ditengah lonjakan inflasi AS dan angka kasus covid-19 yang masih tinggi. (NDA)