Ratih turut menyoroti surplus neraca perdagangan Indonesia yang mencapai USD3,46 miliar pada periode Juni, yang dapat membawa kabar baik terhadap kondisi makro dalam negeri.
"Inflasi tahunan juga mencapai level 3,52 persen sesuai target Bank Indonesia (BI) sebesar 2,4 persen," terangnya.
Di sisi lain, faktor pemberat indeks justru datang dari sentimen mancanegara. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve baru saja mengerek suku bunga 25 bps di 5,25 persen hingga 5,5 persen pada Juli 2023.
Jelang penutupan akhir pekan, Jumat (28/7) pukul 15:43 WIB, IHSG terkoreksi 0,26 persen di 6.878,78. Sebanyak 183 saham menguat, 339 tertekan, dan 216 lainnya stagnan. Nilai transaksi bersih mencapai Rp8,07 triliun, dengan net-volume sebanyak 15,71 miliar saham.
(FAY)