Kemudian pada Rabu, AS akan merilis data inflasi inti dan inflasi pada umumnya yang diproyeksikan juga akan bergerak melandai dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Data tersebut akan menjadi penentu bagaimana kinerja Rupiah dan IHSG ke depan. Jika inflasi mengalami penurunan, maka ekspektasi pemangkasan bunga acuan kembali mencuat dan tentunya akan menjadi kabar baik bagi mata uang Rupiah," kata Gunawan.
“Sementara itu, Rupiah diproyeksi akan semakin jauh menekan ke level 15.900 nantinya. Namun, tekanan Rupiah akan kembali mencuat apabila justru inflasi bergerak naik," tutur dia.
Pasar keuangan, sebut Gunawan, masih berpeluang bergerak dalam volatilitas tinggu di pekan ini. Setelah rilis data inflasi AS, pelaku pasar juga akan dihadapkan oleh rilis data neraca dagang di tanah air serta data ketenaga kerjaan AS di akhir pekan.
"Semua data tersebut mengarahkan pada kemungkinan yang tak terduga, sehingga pasar akan lebih bersikap waspada dan cenderung wait and see," ujarnya.
(DESI ANGRIANI)