sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG dan Rupiah Berpotensi Alami Volatilitas Tinggi di Tengah Agenda Ekonomi Penting Pekan Ini

Market news editor Wahyudi Aulia Siregar
01/07/2024 10:05 WIB
IHSG dan nilai tukar rupiah pada pekan ini diproyeksi bergerak dalam volatilitas tinggi di tengah banyaknya agenda ekonomi penting.
IHSG dan Rupiah Berpotensi Alami Volatilitas Tinggi di Tengah Agenda Ekonomi Penting Pekan Ini. (Foto: MNC Media)
IHSG dan Rupiah Berpotensi Alami Volatilitas Tinggi di Tengah Agenda Ekonomi Penting Pekan Ini. (Foto: MNC Media)

IDXChannelIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah pada pekan ini diproyeksi bergerak dalam volatilitas tinggi di tengah banyaknya agenda ekonomi penting. Beberapa agenda tersebut di antaranya rilis data inflasi Indonesia yang akan mempengaruhi kinerja pasar keuangan. 

Meskipun inflasi diproyeksikan akan melandai secara tahunan, namun bukan berarti pasar keuangan akan dengan mudah membukukan kinerja positif. Sebab, pada perdagangan besok, Selasa (2/7/2024), akan ada pidato dari Gubernur bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed).

"Saya menilai sejumlah agenda ekonomi tersebut berpeluang mendorong gerak pasar keuangan tanah air, terlebih IHSG dalam rentang yang lebar," kata Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, Senin (1/7/2024). 

Selanjutnya ada data indeks sektor manufaktur AS, dilanjutkan FOMC minutes pada Kamis (4/7/2024) dan data ketenagakerjaan pada perdagangan Jumat (5/7/2024). Semua agenda tersebut berpeluang membuat pasar keuangan bergerak dalam volatilitas yang tinggi. 

Pelaku pasar, lanjut Gunawan, akan mencermati arah kebijakan The Fed. Setelah pada perdagangan sebelumnya di akhir pekan, rilis data inflasi AS sesuai dengan ekspektasi. 

"Namun, belum bisa dipastikan apakah data tersebut akan membuat The Fed memangkas besaran bunga acuannya. Dan di pekan ini, menjadi pertaruhan besar seiring dengan arah kebijakan yang lebih terlihat," ujarnya.  

Pada sesi awal perdagangan pekan ini, IHSG ditransaksikan menguat di kisaran level 7.090. IHSG akan menguji level psikologis 7.100. Sementara itu, mata uang Rupiah ditransaksikan menguat ke level 16.350 per US Dolar. 

Sejauh ini rilis data inflasi AS masih menjadi kabar baik, namun jika sikap The Fed justru tidak menggaransi pemangkasan bunga di tahun ini, maka besar kemungkinan pasar keuangan global akan merespons negatif. 

"IHSG dan Rupiah maupun sejumlah kinerja pasar keuangan global akan kembali berada dalam tekanan. Oleh karena itu pasar sebaiknya mewaspadai kemungkinan adanya aksi profit taking menjelang pidato The FED," kata dia.  

Di sisi lain, harga emas ditransaksikan stabil di kisaran USD 2.326 per ons troy. Belum beranjak jauh dari perdagangan akhir pekan lalu.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement