Gunawan menyebut, data inflasi AS pada perdagangan akhir pekan lalu menunjukkan kinerja yang masih sesuai dengan ekspektasi pasar.
Laju tekanan inflasi di AS menumbuhkan ekspektasi bahwa The Fed atau Bank Sentral AS akan memangkas suku bunga acuannya paling cepat pada bulan Juni 2024.
"Inflasi inti AS secara tahunan atau YoY pada Maret sebesar 2,8%, lebih rendah dari realisasi bulan sebelumnya 2,9%," jelas Gunawan.
Sementara itu, sambungnya, komentar dari Gubernur The Fed juga memberikan indikasi pemangkasan. Sehingga akan memberikan dampak positif bagi kinerja pasar keuangan secara keseluruhan.
Pasar saham dan kinerja mata uang Rupiah berpeluang menguat di awal sesi perdagangan pekan ini. Namun yang perlu diwaspadai adalah bahwa sekalipun The Fed mengindikasikan pemangkasan suku bunga, namun USD index dan US Treasury terpantau bergerak stabil.