"Buat investor saat ini, emas lebih menarik dibandingkan dengan USD. Selain itu, emas juga diuntungkan dengan memburuknya tensi geopolitik di Timur Tengah hingga Rusia-Ukraina," jelas Gunawan.
Sementara itu, spekulasi terkait penetapan bunga acuan ke depan masih belum menunjukan gambaran yang jelas arahnya seperti apa. Langkah BI yang sebelumnya menaikkan besaran bunga acuan justru memberikan isyarat bahwa suku bunga tinggi akan bertahan untuk waktu yang lama sangat terbuka.
"Ini akan menjadi beban bagi pasar saham. Walaupun Rupiah tidak sepenuhnya dipengaruhi sentimen lokal. Rupiah juga akan dipengaruhi dari dinamika kebijakan suku bunga acuan di negara lainnya," pungkasnya.
(FAY)