sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG dan Saham Blue Chip Loyo, Investor 'Berlindung' di Saham Mini

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
13/10/2022 10:20 WIB
Para pedagang (trader) dan investor saham tampaknya cenderung memilih berlindung di saham mini dan menengah (small-mid cap).
IHSG dan Saham Blue Chip Loyo, Investor 'Berlindung' di Saham Mini. (Foto: MNC Media)
IHSG dan Saham Blue Chip Loyo, Investor 'Berlindung' di Saham Mini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif dan mencerminkan return negatif sebulan terakhir. Para pedagang (trader) dan investor saham tampaknya cenderung memilih berlindung di saham mini dan menengah (small-mid cap).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.54 WIB, IHSG melemah 0,02 persen ke 6.908. Dengan ini, IHSG sudah turun selama 5 hari beruntun.

IHSG mulai mengalami tren turun sejak sempat menembus level tertinggi sepanjang masa (all time high) harian pada 13 September 2022 di angka 7.318,01.

Sentimen negatif soal risiko resesi global di tengah aksi agresif bank sentral mengerek suku bunga untuk meredam inflasi yang menyundul langit mulai berdampak terhadap kinerja IHSG.

Walaupun, memang kinerja year to date (YtD), masih menjadi yang terbaik di kawasan Asia-Pasifik yang diselimuti ‘lautan merah’ alias berkinerja minus.

IHSG masih bisa tumbuh 4,91 persen secara ytd.

Analis senior di Samuel Sekuritas Indonesia M. Alfatih, misalnya, berpendapat IHSG kemungkinan masih akan melemah ke arah 6.850, lalu sekitar posisi 6.750.

Alfatih mengestimasi, level pivot (titik potensi pembalikan/reversal) di 7.030. “[J]ika indeks dapat menguat di atas level ini maka trend turun sejak September 2022 dapat berkurang,” kata Alfatih saat dihubungi IDXChannel, Rabu (12/10/2022).

Di saat IHSG terseok-seok, saham-saham berkapitalisasi pasar kecil hingga menengah malah menjadi ‘ladang cuan’ para trader.

Sebut saja, hari ini, saham PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) menjadi top gainers dengan melonjak 20,27 persen ke Rp89 per saham. Kapitalisasi pasar (market cap) SDMU hanya sebesar Rp101,04 miliar.

Kemudian, saham Grup Bakrie PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melompat hingga batas auto rejection atas (ARA) (khusus saham dengan notasi X) 10,00 persen ke Rp66 per saham. Market cap BNBR sebesar Rp1,40 triliun.

Nama lainnya, saham PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) juga banyak diborong pedagang saham hingga melesat 6,29 persen dengan nilai transaksi Rp21,75 miliar dan volume perdagangan 127,46 juta saham.

Selama sepekan terakhir, nama-nama seperti SDMU, BNBR, hingga BACA juga menghiasi deretan top gainers.

SDMU melompat 45,16 persen, BNBR melejit 26,17 persen, BACA di peringkat pertama merangsek 44,44 persen.

Di sisi lain, saham unggulan alias big cap, cenderung melemah. Ini terlihat dari kinerja indeks 45 saham elite LQ45 yang turun 2,78 persen dalam sepekan dan anjlok 5,03 persen dalam sebulan. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement